Selasa, 05 April 2016

Pernikahan mencakup keintiman


Pernikahan adalah gaya hidup, yakni hidup yang penuh sukacita. Pesta boleh usai, namun pernikahan itu sendiri terus berlanjut sampai maut memisahkan keduanya. Pernikahan adalah tanda dimulainya hubungan yang intim. Intim berarti saling berbagi, "saya" menjadi "kita." Di sisi lain ada pernikahan yang disebut "pernikahan tunggal" -- setiap orang hanya melakukan keinginannya sendiri. Dalam keintiman dibutuhkan kejujuran kedua pihak. Keintiman bagaikan alat musik bersenar banyak. Musik dari biola tak cuma berasal dari satu senar, tetapi perpaduan dari senar-senar lain berdasarkan posisi jari.
  Dewasa ini banyak terdengar berita mengenai keintiman fisik, yang seringkali hanya dikaitkan dengan persatuan dua orang secara fisik. Sebenarnya, keintiman fisik harus didasari oleh dua keintiman lain yang penting, yakni keintiman emosional dan keintiman estetika.
  Pernikahan melibatkan emosi dan fisik. Emosilah yang mewarnai kehidupan. Namun, banyak pasangan tak mengalami keintiman emosi karena salah seorang atau keduanya tak pernah sungguh-sungguh berusaha mengembangkan potensinya. Emosi kaum pria berbeda dengan emosi wanita, baik tingkat maupun intensitasnya. Wanita lebih mengutamakan keintiman emosional, sementara pria lebih mengutamakankeintiman fisik. Pasangan dapat dikatakan mencapai keintiman yang sesungguhnya bila mereka dapat saling belajar untuk berbagi perasaan, mengerti dan merasakan sesuatu yang sedang dialami pasangannya. Tembok-tembok pemisah antara suami dan istri harus dirobohkan agar keintiman dapat berkembang.
  Judson Swihart menuliskan tragedi yang terjadi dalam pernikahan yang kurang dalam segi keintiman emosional. Mereka seakan tinggal di dalam sebuah benteng. Dinding-dinding yang tinggi melindungi mereka dari kemungkinan terluka. Mereka melindungi diri secara emosional dengan tidak mengizinkan terjadinya perubahan perasaan terhadap orang lain. Tak seorang pun dapat masuk. Mereka aman dari serangan. Namun jika diteliti lebih dalam, mereka sesungguhnya kesepian dan kebingungan sendiri di dalam bentengnya. Mereka membuat penjara bagi diri sendiri. Sebenarnya mereka butuh dicintai orang lain, tetapi dinding itu terlalu tinggi, terlalu sulit dicapai oleh orang lain yang ingin masuk.


Semoga artikel Pernikahan mencakup keintiman bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Pernikahan mencakup keintiman ini, like dan bagikan ketemanmu.

Posting Komentar

Cinta dan Keabadian - All Right Reserved.Powered Edit by : cincin kawin